Petani Sayur di Wilayah Tambang (sesi 1) - BeneteNews

Informasi lokal biar dunia mendengar

Petani Sayur di Wilayah Tambang (sesi 1)

Share This
Petani Sayur di desa Benete saat mengairi sayurannya
BeneteNews - Bagi kebanyak orang, panasnya sinar matahari disiang hari akan membuat orang akan menghindarinya dan tidak ingin berlama-lama. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh pemuda warga Desa Benete, Kecamatan Maluk, tersebut.

Profesinya sebagai petani sayur, membuatnya harus merelakan kulitnya disengat oleh panasnya matahari disiang itu. Badanya yang kekarr dan Kulitnya yang hitam bersinar, akibat sengatan matahari tetap melakukan aktifitasnya dibawah terik matahari. Sesekali Ia menyiram tubuhnya sembari menyirami tanaman sayurnya yang baru saja ditanam.

Selain itu lanjutnya, air yang digunakan untuk menyirami tanaman juga berkat usahanya sendiri. Ia membuat sumur gali, itu semua menggunakan modal sendiri. Ia tidak mau banyak mengharapkan bantuan, sehingga menunda kerjaanya. “Apa yang ada saya manfaatkan, termasuk pembuatan sumur gali saya lakukan sendiri. Jika ada bantuan ya saya terima, jika tidak ada saya juga tidak mau berharap banyak.” paparnya.

Adapun sayur yang saat ini ditanumi berupa kacang panjang, sawi, dan juga mentimun. Hasil dari tanamannya tersebut dijual di pasar. Selain itu, ada juga pembeli yang datang langsung untuk membeli di kebunya. Dalam satu minggu, Ia mengaku menjual sayur kepasar maluk bisa mencapai tiga kali, tergantung permintaan.

Saat ditanya harga sayur di pasar. Ia mengeluhkan dengan tidak stabilnya harga sayur. Harga sayur seperti kacang panjang di jual dengan harga Rp4.000/Kg. Terkadang harga bisa mecapai Rp7000/Kg. Jika, sayur dipasar tidak didatangkan dari luar pulau.

Saat ini, Ia dan anaknya tinggal dirumah sawah yang terbuat dari bambu dan juga kayu yang di ambil dari gunung. Di rumah itulah, Ia tinggal bersama istri dan dua orang anaknya. Anak yang pertama berumur enam tahun dan yang kedua baru berumur lima bulan. (li)

No comments:

Post a Comment

Pages