MALUK-
Lahan pertanian di Kecamatan Maluk masih cukup luas. Masyarakat
setempat masi mengandalkan pertanian untuk kebutuhan mereka. Beberapa
tahun terakhir, sejumlah petani mencoba menanam jagung. Seperti petani
di wilayah Jorok Pekat, Desa mantun.
Sugini salah
seorang petani setempat mengaku mempunyai lahan seluas dua hectare.
Sebagian dari lahan tersebut saat ini sudah di tanami jagung, namun
sebagian lagi belum. Masi di biarkan kosong. Hal ini karena lahan yang
di garap sugini masih merupakan tadah hujan."Jadi kami harus menunggu
hujan dulu, baru bisa di tanami," katanya ke Radar Sumbawa.Sugini mengaku
baru tiga tahun mencoba menanam jagung. "Dulu saya bekerja di
perusahaan setelah di PHK, saya mulai bertani lagi,. kenangnya.
Namun sejak
menjadi petani, sejumlah bantuan dari pemerintah terus berdatangan.
Bantuan berupa bibit, pupuk dan pendampingan dari PT.NNT. Namun demikian
kata Sugimin, tahun ini dirinya berum mendapatkan bantuan pupuk. Sugini
berharap, agar pemerintah maupun PT.NNT bisa memberikan solusi atas
kesulitan air di wilayah pertaniannya. Bagaimana agar dirinya dan petani
lain tidak selalu mengandarkan air hujan.
Begitu juga yang
di alami oleh petani asal Benete. Juna, salah seorang petani setempat
masih mengaku kesulitan air. Embung yang ada di Benete belum bisa
maksimal untuk mengairi tanaman. Apalagi bagi yang lahannya jauh dengan
saluran irigasi. "Kalau bisa pemerintah tolong kami diberi bantuan sumur
bor," harapnya. (Cr-li)*
* Radar Sumbawa (23 Juni 2016)
No comments:
Post a Comment