BeneteNews – Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul Yogyakarta adalah salah satu desa yang mendapat berbagai penghargaan baik di tingkat Kecamatan hingga ke tingkat nasional, dan juga dinobatkan sebagai Desa terbaik se Indonesia. Mendapat penghargaan menjadi desa terbaik tentu memiliki alasan mengapa bisa menjadi desa terbak. Jika dilihat sekilas desa tersebut tidak memiliki lanskap yang baik, seperti pengunungan, pantai. Namun mampu menemukan potensi desa yang dikembangkan sehingga bisa menjadi desa yang mandiri.
Pada minggu lalu (Kamis 16/03/2018), mendapat kesempatan utuk melihat langsung dan berdialok dengan Kepala Desa Panggungharjo bapak Wahyudi Anggoro Hadi dan berkeliling desa beberapa tempat yang menjadi sumber pendapatan asli desanya. Jumlah Penduduk kurang lebih 27.683, dengan memanfaatkan potensi yang ada, pada tahun 2018 dapat meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) mencapai Rp 1.254.870.000,.
Kampoeng Mataraman merupakan salah satu kampung witasa yang dibagun oleh pemerintah desa panggungharjo seluas kurang lebih tiga hektare dengan komsep pedesaan tempo dulu. Pengunjung bisa menikmati dan merasakan suasana seperti pada abad ke 19 silam, seperti kuliner dan juga gaya kihidupan sosial masyarakat sekitar dan tak ketinggalan para pramusaji berbusana seperti tempoe dulu mengunakan baju bergaris lurus atau masyarakat sekitar biasa menyebutnya lorek.
Selain wisata Kampoeng Mataraman, Desa Panggungharjo ini juga memiliki berbagai usaha lainnya, seperti pengelolaan sampah yang di kemas dalam bentuk Bank Sampah, pengolahan minyak jelantah menjadi minyak berharga jual tinggi, toko swalayan dan lain sebagainya, kesemuanya dikelola oleh BUMDes yang dilahirkan oleh Pemerintah Desa ini.
Menurut Wahyudi, Lurah Desa Panggungharjo, dari sekian banyaknya dana (PADes) yang diperoleh melalui pengelolaan BUMDes, dana tersebut dikembalikan lagi kepada masyarakat dalam bentuk program, seperti program kesehatan, pemerintah desa Panggungharjo telah mampu bekerjasama dengan salah satu rumah sakit di Bantul untuk menangani masalah kesehatan.
Ada juga program BESTARI (Beras Panggung Lestari) yaitu program semacam raskin/rastra, namun bukan beras dari bantuan pemerintah kabupaten, serta beras yang dibagikan ke warga merupakan beras berkualitas bagus.
Sementara di bidang pendidikan, kepala desa yang larat belakang farmasi tersebut menjelaskan bahwa pemerinta desa membuat program Satu Rumah Satu Sarjana, bekerjasama dengan perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Yogyakarta, setiap rumah diwajibkan minimal 1 orang berpendidikan S1. Sehingga rata-rata warganya berpendidikan tinggi. Desa yang ada di Bantul ini juga mendirikan Sekolah Manajemen BUMDes.
Diskusi yang berlangsung dua jam tersebut tidak terasa, di akhir diskusi saya sempat bertukar nomor telepon agar mudah berkomunikasi. Sebelum menutup diskusi ia sempat menawarkan bagi warga desa lainya yang ingin belajar terkait pemerintahan yang ada di Desa Panggungharjo pihaknya sangat terbuka dan menerima Magang selama dua minggu dan itu gratis.
No comments:
Post a Comment