BeneteNews – Ada banyak pengertian para ahli dan lembaga penelitian yang membahas terkait pengertian dari Corporate Social Responsibility (CSR), salah satunya yang mengatakan bahwa CSR sebagai suatu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab mereka terhadapa sosial, ekomomi dan lingkungan sekitar perusahaan berada.
Sedangkan menurut Lingkar Studi CSR Indonesia menjelaskan,” CSR merupakan upaya sungguh-sungguh dari entitas bisnis untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif operasinya terhadap seluruh pemangku kepentingan dalam ranah ekomomi, sosial, dan lingkungan agar mencapai tujuan berkelanjutan”.
Secara impiris pengerian CSR yang dimaksud diatas adalah mengajak perusahaan untuk bersungguh-sunggu dalam upaya memberikan manfaat atas kehadiran sebuah perusahaan tersebut dan meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan, sehingga memberikan manfaat di masa yang akan datang.
Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana kondisi CSR yang ditinggal oleh PT. Newmon Nusa Tenggara (NNT) pasca diambil alih oleh PT.Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), perusahaan pertambangan emas dan tambaga di wilayah batu hijau, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB).
Berdasarkan rencana strategis yang pernah di susun oleh CSR PT.NNT pada tahun 2009-2013 lalu, membagi tiga wilayah pengembangan masyarakat, yaitu pengembangan masyarakat di Kecamatan Jereweh, Maluk dan Kecamatan Sekongkang.
Ada beberapa lokasi yang menjadi andalan pihak perusahaan saat mengajak tamu untuk berkunjung dan menjelaskan terkait apa saja CSR yang sudah dilakukan oleh pihak perusahaan, lokasi tersebut adalah penangkaran penyu yang ada di pantai Maluk, Comdev Center dan Bank Sampah Lakmus yang berada di Desa Benete. Nah,,, bagaiman Kondisinya saat ini lokasi tersebut berikut paparannya
Penangkaran Penyu
Kondisi Tempat Penangkaran Penyu |
Penankaran penyu yang ada di Pantai Maluk, Desa Pasir Putih tersebut kini sudah rusak parah. Dulu lokasi penangkaran penyu tersebut di kelilingi oleh pagar dan tidak sembaran orang yang bisa masuk. Pengunjung umum hanya bisa melihat dari luar pagar, agar anak-anak penyu tersebut tidak terganggu. Dalam penangkaran tersebut memiliki ratusan hingga ribuan anak penyu dengan berbagai ukuran.
Namun saat ini, pagar besi yang mengelilingi tempat panangkaran sudah raip entah kemana, dan kondisi kolam yang sudah porak poranda.
Comdev Center
Lokasi yang dulunya dijadikan penyemean bibit |
Dulu lokasi Comdev Center yang bagun oleh PT. NNT sebgai pilot projek dan digunakan untuk menyemai beberapa jenis pohon kayu, buah-buahan, budidaya pertanian dan juga perternakan. Dilokasi tersebut juga digunakan untuk berternak sapi yang kotorannya digunakan untuk kompos dan biogas.
Namun saat ini, semak belukar dimana-mana dan tidak terawat. Selain itu ada beberapa fasilitas seperti kolam ikan, aula pertemua petani penuh dengan kotoran hewan. Dan ada beberapa fasilitas yang sudah hilang.
Bank Sampah Lakmus
Bank sampah lakmus yang lokasinya sama dengan Comdev Center yaitu di Desa Benete. Seperti Bank pada umumnya, yang menerima layanan tabungan, namun yang di tabung bukanlah uang melainkan sampah yang nantinya di rupiahkan dan bisa digunakan untuk menukar dengan vocer pulsa atau pembayaran listrik. Selain itu juga bank sampah bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang terbuang ke Tempat Pembungan Akhir (TPA). Semenjak peralihan perusahaan dari PT. NNT ke PT.AMNT bank sampah lakmus tutup.
Dari beberapa program CSR yang dilakukan tesebut tidak ada perhatian saat ini, ada pola yang keliru dalam penerapan CSR saat itu, keberadaan SCR belum mampu mewujudkan apa yang menjadi tujuan dari CSR dan program tersebut hanya sebatas obat penenang dan yang penting dana keluar. Dan prinsip obat penenang hanyalah sebagai peredam sesaat, sehingga tidak disadari efek negatif yang lebih besar dari obat penenang tersebut dan mengalami kecanduan.
Solusi Dari Obat Penenang
Bersambung…
No comments:
Post a Comment