BeneteNews - Diskusi terbuka Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang di selenggarakan di Kampung Mataraman, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kab. Bantul, Yogyakarta.
Dalam diskusi tersebut mendatangkan narasumber dari berbagai pihak, seperti Ketua Forum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Indonesia, Kades Inspiratif dan juga founder bumdes.id.
Febby Dato Bangso selaku Ketua Forum Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Indonesia mengungkapkan saat ini masi banyak pemerintah desa yang belum sadar betapa pentingnya sebuah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk di bentuk, bahkan sudah di bentuk namun tidak berjalan. Karena dianggap masi kurang penting. Padahal menurutnya dengan adanya sebuah BUMDes, maka pemerintah desa bisa mendapatkan pendapatan asli desa dari BUMDes tersebut.
"Berdasarkan UU Desa, pemdes bisa membangun BUMDes sesuai dengan potensi yang ada di wilayah desa tersebut," ungkapnya.
Selain itu kepala desa masi enggan untuk mengalokasikan Dana Desa (DD) untuk dikelolah oleh BUMDes. "Padahal sudah jelas di permendes 2016 salah satu poinya adalah membangun Bumdes, dan masi banyak pemdes yang serius membangun Bumdes" ujarnya.
Ia juga berharap agar pengelolaan BUMDes di desa-desa bersinergi dengan usaha kerakyatan setempat.
Hal ini demi menghindari potensi BUMDes yang justru menjadi pesaing usaha rakyat. "BUMDes fungsinya rumah besar, jadi harusnya bisa merangkul berbagai jenis usaha rakyat, toko kelontong misalnya. Malah BUMDes bisa menjadi media pemasaran berbagai jenis usaha rakyat ini," tambahnya. (li)
No comments:
Post a Comment