BeneteNews – Perusahaan pertambangan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), belum lama ini mengundang kepala desa, tokoh masyarakat, pemuda yang ada di wilayah lingkar tambang guna membahas revisi rencana penutupan tambang batu hijau.
Kepala Desa Benete Sirajuddin yang hadir dalam pertemuan tersebut mengungkapakan revisi rencana penutupan tambang batu hijau nusa tenggara barat tersebut harus memberikan dampak positif kepada masyarakat yang ada di sekitaran tambang baik pada saat beroperasi maupun pada saat pasca tambang nantinya.
Saat ini menurut pengamatannya, perusahaan AMNT yang sudah beroperasi kurang lebih satu tahun lebih tersebut belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap masyarakat yang ada di sekitaran tambang. Hal ini terlihat dari beberapa program CSR baik di bidang pendidikan, budaya dan juga sosial sangat jauh di bandingkan dengan perusahaan sebelumnya yaitu PT. Newmont Nusa Tenggara (NNT).
“Saat ini pemuda di benturkan dengan birokrasi yang sulit, dulu pemberdayaan di tengah masyarakat berjalan, semenjak peralihan dari Newmont ke AMNT pemberdayaan dipangkas, padahal yang ditambang juga sama dengan perusahaan sebelumnya,” ungkapnya.
Menurutnya sebelum pembahasan penutupan tambang, program pemberdayaan terhadap masyarakat tetap dijalankan karena merupakan tanggung jawab dari sebuah perusahaan bukan hanya pasca tambang. “Kita bisa lihat bersama beberapa program pemberdayaan yang ada di desa Benete tidak ada lagi,” sesalnya.
Sementara itu jensup Social Responsibility (SR) PT. AMNT untuk wilayah Maluk Jereweh Abdul Wahid, saat di tanya apakah dalam waktu dekat perusahaan akang ditutup?, Ia mengungkapkan kegiatan yang berlangsung di Mataram tersebut untuk membahas terkait revisi pasca tambang yang rencana tutup tahun 2027 menjadi tahun 2037.
“Tidak, cuman revisi rencana paska tambang disesuakan dgn andal dari rencana tutup 2027 menjadi 2037,” ungkapnya singkat. (li)
No comments:
Post a Comment