Kamis tanggal dua puluh delapan Maret 2019, PT. Amman Mineral Nusa Tenggara mendapat penghargaan, untuk program CSR Community Based Development Amman Mineral kategori “Membangun Kemandirian Masyarakat Melalui Ekonomi Berkelanjutan”.
Bangga sekaligus sedih, saat mendengar perusahaan mendapat kategori yang disebutkan di atas. Bangga, karena saya menganggap ini adalah sebuah Do’a, agar program CSR yang dijalankan benar-benar dibagun untuk kemandirian masyarakat melalui ekonomi berkelanjutan.
Disisih lain, sedih karena pada tahun yang sama belum ada program yang dijalankan oleh pihak perusahaan, pasca “dipensiunkan dini” beberapa pengurus CSR.
Setelah ditinggal pengurus lama, pengurus yang ada saat ini belum mampu memberikan solusi pasti terhadap permasahalan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat.
Pengurus yang ada sepertinya tidak punya Visi, komitmen dan yang jauh lebih penting tidak memegang " rohnya " program pengembangan business masyarakat. Khususnya terkait dengan bisnis apa yang akan dikembangkan, tidak punya jaringan usaha, tidak memahami orientasi bisnis kedepan dan persoalan teknis seperti menghitung kelayakan usaha, manajemen usaha. Kegiatan dilakukan hanya sebatas rutinitas belaka.
Penghargaan tersebut, belum layak diberikan dikarenakan masyarakat atau kelompok binaan belum mampu membangun kemandirian yang berkelanjutan.
Management Perusahaan juga kurang menaruh perhatian terhadap pengembangan bisnis masyarakat sekitar tambang dalam rangka menyiapkan penghidupan ekonomi masyarakat pasca tambang.
Untuk membangun program yang berkelanjutan, apabila program yang dibuat oleh perusahaan benar-benar menjadi komitmen bersama dari segenap unsur yang ada dalam perusahaan itu sendiri. Baik dari tingkat atas, hingga tataran pelaksanaan ditingkat yang paling bawah.
Tanpa adanya komitmen dan dukungan penuh antusias dari perusahaan. Maka kegiatan atau program tersebut hanyalah sebagai program penebus dosa belaka.
No comments:
Post a Comment