Mengenal FCR Sibiang Kerok Untung Rugi Dalam Budidaya Ternak - BeneteNews

Informasi lokal biar dunia mendengar

Mengenal FCR Sibiang Kerok Untung Rugi Dalam Budidaya Ternak

Share This


Mengenal FCR Sibiang Kerok Untung Rugi Dalam Budidaya Ternak
Oleh
Lalu Irwan Kurniawan
(pendamping program SR PT AMNT)


Irwan (Kanan) saat berdiskusi dengan
Kelompok Udang KSB
BeneteNews - Halo sobat pembudiday,,, Semoga usaha yang sobat geluti saat ini berjalan sesuai dengan planning rencana bisnisnya yah…Bagi yang sedangberencana untuk melakukan budidaya khususnya ternak, barangkali tulisan ini akan bermanfaat untuk menunjang manajemen budidaya sobatsemuanya.

FCR…  singkatan dari Feeding  Conversion Rate . Dalam bahasa Indonesia, FCR bisa di artikan sebagai konverasipakan berbanding berat badan,  sederhananya FCR adalah konsep matematis yang berguna untuk menghitung penambahan bobot berat badan dari obyek yang kita beripakan.

Tidak semua perhitungan penambahan bobot berat dapat dihitung dengan FCR, karena istilah ini mulai dikenal sejak konsep budidaya intensifmulai di terapkan. 

Dalam analisis usaha ternak seperti ikan, ayam pedaging dan semacamnya yang menggunakan pakan pabrikan yang harganya yang kian hari kian meroket, perlu pemahaman yang komprehensif tentang manajemen FCR dari usaha budidaya tersebut. Jika kita salah dalam kalkulasi Feeding rate maka siap-siap saja hasil ahir produksi tidak akan sesuaidengan harapan. 

Nah, berikut beberapa tips yang akan saya Bagikan tentang FCR dan manajemen pakan yang baik agar usaha budidaya sobat semua dapat diukur seberapa besar keuntungan yang didapat dari modal hingga hasil jual dalam perspektif FCR.  

Menghitung FCR

Sebelum memulai usaha, perlu kiranya kita mengenal jenis hewan yang akan kita budidaya. Dalam hal ini, saya akan memberikan contoh perhitungan FCR dari ayam pedaging broiler.sp.

Ayam pedaging atau broiler adalah jenis hewan ternak yang dibudidaya untuk memperoleh karkas ayam untuk dikonsumsi.
Nah… menurut beberapa praktisi dan ahli,  FCR ideal ayam pedaging mencapai angka antara 1.4 hingga 1.6.

Artinya untuk mendapatkan bobot berat ayam 1kg,  kita harus memberikan pakan sebanya 1.4kg, dari mana cara mengetahui bahwa sobat sudah mendapat FCR sebesar angka tersebut?

Angka 1.4 didapat? Begini teknik kalkulasinya :
Pertama, hitung berat bobot awal ayam yang akan kita panen, dalam hal ini kita mulai dari DOC sajaya…(1box : 100ekor) dan anggap saja beratnya 0 kg.
Kedua, hitung berat pakan yang kita berikan sejak awal pemberian pakan.
Ketiga, hitung berat total ayam saat panen.
Keempat,  berat total pakan yang diberikan kemudian dibagi dengan berat total seluruh ayam yang dipanen.
Nah ketemulah angka FCR hasil budidaya sobat sekalian. Jikahasil angkanya lebih besar dari 1,4 maka ada hal-hal tehnis yang perlu diperhatikan kembali misalkan, factor stress ayam atau kualitas pakan yang diberikan.

Pemilihanpakan

Dalam hal pemilihan pakan, perlu di pahaami bahwa pakan yang baik adalah pakan yang mengandung asam amino esensial yang baik untuk pertumbuhan daging dari hewan yang kita budidaya. Asam amino sesen sial ini biasanya ditunjukan prosen tasenya pada keterangan persentasi protein pada pakan. Semakin tinggi kandungan protein dari pakan tersebut, maka semakin tinggi growing rate darihewan yang kita budidaya.

Dalam konsep kalkulasi FCR,  pemilihan pakan yang bernutrisi baik akan menunjang akurasi dari kalkulasi FCR dari hewan yang kita budidaya.

Optimalisasi Pemasaran

Hewan yang kita budidaya tentu memiliki batas bobot atau ukuran. Jika bobot badan hewan yang kita ternak sudah mencapai batas maksimal, maka disanalah saat dimana pakan yang kita berikan hanya akan menjadi rupiah yang kitasiasiakan.

Pemasaran yang terlambat akan mengakibatkan penggunaan yang tidak efisien,  sehingga akan berdampak pada angka FCR yang semakin bengkak. Maka dari itu, jika hewan yang kita budidaya sudah mencapai bobot pasaran, maka saat itu pula harus segera dilakukan penjualan, bahkan seharusnya destinasi pemasaran produk kita harus sudah difikirkan sebelum memulai usaha budidaya sehingga pemberian pakan akan efisien dan mendtangkan keuntungan yang optimal.

Perlu diketahui pula bahwa kesuksesan dalam budidaya hewan ternak tidak hanya bergantung pada kalkulasi dan manajemen FCR,  namun perlu juga diperhatikan halal prinsip seper tikebersihan lokasi budidaya, factor cuaca dan fakto-rfaktor lain yang menunjang efisiensi budidaya. 

Demikanlah segelumit tips tentang FCR dan manajemen pakan yang baik yang bisa saya share kepada sobat-sobat pembudidaya.

Hal yang tak kalah penting bagi saya adalah semagat sobat-sobat semua dalam menjalankan budidaya.

Karna tanpa hal tersebut, tidak akan pernah sobat-sobat akan memcapai kesuksesan dalam usahabudidaya. 

Oh iya… baca juga tulisan saya sebelumnya tentan hal-hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai usaha budidaya di link berikut https://benetenews.blogspot.com/2019/05/seizing-dream.html


No comments:

Post a Comment

Pages