BeneteNews
– Bima tidak hanya terkenal dengan Uma Lengge yang berada di Desa Maria
Kecamatan Wawo, namun kini Bima memiliki Masjid Apung dengan gaya arsitekru
yang unik.
Berada di pintu masuk
Kota Bima, tepatnya di Jl Sultan Muhammad
Salahuddin, Belo. Disebut sebagai masjid terapung karena rumah ibadah ini
dibangun di atas perairan. Bentuknya yang unik membuat Amahami menjadi salah
satu tempat yang bisa dikunjungi para wisatawan yang berkunjung ke Bima.
Mendapat kesempatan
berkunjung ke Kota Bima yang memiliki julukan Kota Air tersebut tidak lengkap
jika tidak berkunjung ke Masjid Apung tersebut.
Setelah melakukan
perjalan yang panjang dari Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) menuju Bima, kami
menyempatkan diri untuk istirahat sejenak dan sholat ashar di Masjid Apung Kota
Bima tersebut.
Lokasi parkir, tempat
wudhu yang bersih membuat para pengunjung nyaman berada di tempat tersebut. Saat
masuk kedalam masjid karpet merah dan lampu gantung menghiasi dalam masjid.
Hembusan angin yang
tertiup dari arah pantai menambah kesejukan dan kenyamanan saat berada di dalam
Masjid Apung tersebut.
Selain memiliki
keunikan masjid apung tersebut memiliki filosofi kepemimpinan yang disebut
dengan “Nggusu Waru”. Dan juga di bagian depan depan diberi ornamen khas Bima
yaitu bungan satoko. Satako dalam bahasa Bima berarti sebatang, filosofinya
adalah orang yang ada di muka bumi harus bisa menebarkan kebaikan dimanapun
mereka berada, seperti bungan yang menyebarkan aroma harum di sekelilingnya.
Bagi Anda yang sedang
berlibur ke Kota Bima, bisa menyempatkan diri untuk mampir dan melihat keindahan
dan keunikan Masjid Apung Amahami. (li)
No comments:
Post a Comment