Siapa sangka ban bekas yang sudah tidak di gunakan dan bahkan di buang ternyata di tangan orang-orang yang kreatif dan peduli terhadap lingkungan mampu merubah barang bekas tersebut menjadi bernilai seni dan memiliki nilai tambah ekonomis.
Selain memberikan nilai ekonomis dan ramah lingkungan, kegiatan kelompok pemuda tersebut mampu menciptakan peluang usaha baru yang ada di desa. Keberadaan perusahaan tambang emas dan tembaga bukan sebagai jaminan masyarakat setempat bisa dipekerjakan di perusahaan tersebut.
Dengan peralatan yang seadanya mereka mampu menghasilkan prodak-prodak seni seperti kursi, meja yang terbuat dari ban bekas. “Saat ini kami sudah mampu memproduksi beberapa jenis kursi, kombinasi dari ban mobil dengan ban sepeda motor,” jelas Jhony salah satu pelatih teknis.
Untuk satu set kursi mampu di produksi dalam waktu tiga sampai empat hari kerja. Adapun bahan ban bekas yang digunakan selain dari limba perusahaan juga didapatkan dari tempat pembungan akhir (TPA) yang ada di Desa Benete Kecamatan Maluk.
“Kadang kami mencari di TPA untuk ban bekasnya,” ungkapnya sembari menunjukan ban bekas yang baru di bersihkannya.
Ia bersama anggota kelompoknya berencana akan memasarkan prodaknya tersebut ke kantor-kantor,” rencana kami akan kami tawarkan ke Pemerinta desa, ini sebagai bentuk support pemerinta sekaligus promosi bagi kami. Kita harus bangga menggunakan prodak yang kita bikin sendiri,” harapnya.
Bagi Anda yang tertarik dan ingin mengetahui dan melihat prodak dari kreasi anak kampung yang tidak kampungan, Anda bisa berkunjung ke gerai kelompok industri kreatif yang ada di Desa Benete, Kecamatan Maluk.
Prodak Lokal, Kualitas Nasional!! (by ali)
No comments:
Post a Comment