Mitos Kesejahteraan Tambang atau Isapan Jempol Semata - BeneteNews

Informasi lokal biar dunia mendengar

Mitos Kesejahteraan Tambang atau Isapan Jempol Semata

Share This
Buku Mitos Tambang Untuk Kesejahteraan
BeneteNews – Geliat pembagunan, khususnya di bidang pertambangan kian ramai di bicarakan baik mulai di media cetak hingga ke media sosial. Pabrik smelter milik PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) rencananya akan melakukan kontruksi pada awal tahun 2018 dan menyerap tenaga kerja lebih kurang 7000 tenaga kerja. Pabrik smelter tersebut akan dibangun di dua desa yang ada di kecamatan maluk, yaitu desa Benete dan Mantun. 

Rencana pembangunan pabrik pemurnian tembaga atau smelter dan fasilitas pendukung lainnya mendapat respon berbagai kalangan masyarakat. Seperti masyarakat ramai-ramai melakukan penguasaan lahan, pembabatan hutan, gunung dikeruk dengan tujuan untuk mendapatkan keutungan jika nantinya perusahaan turunan dari pabrik smelter seperti pabrik pupuk, semen dan lainya membeli lahan mereka.
Desa Benete yang akan dijadikan kawasan industri di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), sudah barang tentun di harapkan bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di lokasi pertambangan.

Namun tidak demikian yang dirasakan oleh warga yang berada disekitaran wilayah tambang PT. AMNT. Suharianto yang merupakan pemuda warga Desa Benete mengungkapkan, keberadaan tambang belum memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar tambang. Ia menggambarkan dengan adanya pertambangan justru memberikan jurang pemisah antara yang kaya dengan yang miskin. Kesenjangan ia rasakan ketika antara pekerja di perusaan dengan mereka yang belum mendapat kesempatan untuk bekerja. “Jika hanya menguntungkan sepihak atau oknum-oknum tertentu dengan adanya pertambagan buat apa ada pertambangan hanya menjanjikan kesejahteraan dan kami warga lokal hanya jadi penonton semata,” ungkap Suha panggilan akrabnya.

Pernyataan di atas jelas memiliki dasar. Hendra Tri Ardianto (2016), dalam tulisannya yang berjudul “Mitos Kesejahteraan Melalui Pertambangan” telah membuktikan bahwa sesungguhnya pertambangan untuk kesejahteraan hanyalah sebuah mitos. Dengan mengutip sebuah laporan dari Oxfam yang berjudul “Digging to Development A Historical Look at Mining and Economic Development”, Hendra menerangkan bahwa pertambangan tidak banyak memberikan dampak positif bagi sebuah negara.

Laporan Oxfam menunjukkan bahwa pendapatan daerah di beberapa wilayah di Amerika Serikat, Canada, dan Australia akibat pertambangan tidak lebih besar dari pendapatan dari pertanian. Selain itu, perkembangan ekonomi lokal di sekitar daerah pertambangan bukan karena dampak pertambangan itu sendiri. Artinya, pertumbuhan ekonomi di daerah tambang lebih lambat jika dibanding dengan daerah yang tidak memiliki sektor pertambangan.

Maka sudah semestinya kita tak boleh bercerai dengan alam. Jangan sampai kepentingan sesaat kita ini merusak kebutuhan di masa akan datang untuk generasi pelanjut kita. Kesejahteraan yang ditawarakan oleh tambang atau perusahaan lainya, yang akan beroperasi di kawasan Desa Benete tidak menjadi mitos kesejahteraan dan isapan jempol belaka.

No comments:

Post a Comment

Pages