My god is dead

MY GOD IS DEAD

Gelisa. Itulah kata yang dia rasakan di saat sore hari, batinya merasa ada sesuatu yang hilang dari dalam hidup ini. Hambar rasanya hidup ini jika kita tidak memiliki tujuan hidup yang jelas hari-harinya di lalui dengan begitu saja, tidak ada yang berarti yang ia lakukan.

Di saat uang bulan sudah mulai menipis, orang yang ia sayangi tidak ada kabar. Hidupnya hanbar dan hambar itulah yang ia rasakan, di saat berbagai masalah datang kepadanya, hidup ini terasa sembit, sesempit ruangan kamar tidurnya yang ia tempati saat ini.

“Tringgggg……” suara Hp berbunyi di sudut kamar yang berukuran 3x3 itu, Hp terus berdering di sudut kamarnya, Ia tidak mau mengangkat hpnya, karena Ia sudah tahu siapa yang meneleponya. Tidak lain dan tidak bukan yang meneleponnya adalah Sinta,.

Sinta adalah Saudanya, Ia punya alasan mengapa Ia tidak mau mengangkat telepon tersebut, Ia sudah tahu apa yang akan di bicarakan oleh saudaranya itu. Tiap kali telepon selulernya berdering Ia selalu akan gelisah dan pusing bagaimana cara yang tepat untuk menjelaskan kondisi yang Ia rasakan saat ini.

Kini harinya di habiskan dengan sia-sia, di saat Ia galau menjalankan hidup ini ia selalu Melampiaskan dengan Minum minuman keras dengan suatu harapan agar masalah yang Ia hadapi bisa hilang dari dirinya untuk selamanya dan kini ia sudah meragukan akan adanya tuhan. Dalam kondisi mabuk Ia mengatakan Bahwa Tuhan Que telah Mati “My God Is Dead”